Ada beragam cara untuk mendukung program pemerintah terkait dengan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH). Bukan hanya dengan sekedar membanjiri akun sosial media dengan flyer ataupun banner propraganda, tetapi juga perlu dikombinasikan dengan sebuah aksi nyata. Menindaklanjuti Surat Edaran dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI beberapa waktu sebelumnya, terkait dengan HPSN (Hari Peduli Sampah Nasioal) tahun 2022, MTsN 1 Trenggalek menugaskan kepada sebagian warganya untuk mengadakan bhakti sosial. Sebuah aksi nyata yang difokuskan terhadap kebersihan lingkungan di seputaran pantai Cengkrong, Watulimo, Trenggalek.
Kegiatan yang bertajuk Kegiatan Bersih Pantai dan Sungai ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022. Berangkat dari lokasi madrasah pada pukul 07.00 WIB, rombongan yang mengendarai satu elf ini dipimpin oleh Chusnul Fatimah, salah satu guru Bahasa Indonesia kelas 9. Dengan gerakan aksi nyata tersebut, melalui delegasinya, MTsN 1 Trenggalek berusaha menunjukkan diri sebagai lembaga pendidikan yang begitu peduli terhadap permasalahan sampah. Kegiatan yang berwujud bersih-bersih sampah di seputaran pantai Cengkrong ini dilakukan dengan penuh dedikasi. Murid dan guru bahu membahu memunguti sampah yang bertebaran di pinggir pantai. Sampah yang terkumpul kemudian dimasukkan dalam kantong plastik besar yang sudah disiapkan. Kemudian dipindahkan ke tempat pembuangan sampah terakhir. Kegiatan aksi peduli lingkungan tersebut bukanlah yang pertama kali dilaksanakan. Beberapa tahun terakhir, setiap tahun, MTsN 1 Trenggalek selalu melaksanakan aksi nyata terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu menjadi sebuah program yang wajar (tak berlebihan) untuk dilaksanakan, apalagi mengingat bahwa dalam waktu dekat ini, MTs yang dikepalai oleh Widodo Setyadi ini akan mengajukan diri sebagai madrasah adiwiyata tingkat nasional.
Aksi yang dilaksanakan oleh belasan orang perwakilan dari MTsN 1 Trenggalek ini tidak terhenti di kawasan pantai saja. Setelah kegiatan bersih-sampah di pinggir pantai terlaksana, obyek kegiatan beralih ke masjid sekitar pantai. Di masjid tersebut, guru dan murid bekerja bersama-sama mewujudnyatakan aksi peduli kebersihan di lingkungan masjid kawasan pantai, dan juga penerapan prinsip hemat air. Semoga dengan aksi sederhana ini bisa menjadi pembelajaran secara nyata kepada peserta didik dan juga kepada masyarakat sekitar pantai tentang perlunya hidup bersih dan peduli lingkungan.
