Dikmas Lantas Jadi Menu Jum’at Taqarrub

Jum’at taqarrub adalah momentum mingguan kedua setelah upacara bagi warga madrasah untuk berkumpul secara keseluruhan di lapangan tengah. Disediakan waktu sekitar 40 menit untuk bertaqarrub bersama-sama di hari Jum’at tersebut. Acara yang rutin dalam kegiatan tersebut adalah shalat Dhuha berjamaah, tadarrus al-Qur’an dan doa bersama. Sesekali tadarrus Qur’an diganti dengan istighatsah. Di lain kesempatan, tadarrus Qur’an digantikan dengan mau’idhah hasanah.

Ada yang nampak berbeda dengan Jum’at taqarrub edisi 7 Oktober 2022. Setelah kegiatan shalat Dhuha — yang karena cuaca dirasa kurang mendukung, pelaksanaan shalat berlangsung di masjid, dan tadarrus al-Qur’an  (kelas VII dan VIII) di kelasnya masing-masing— semua siswa dikumpulkan di lapangan tengah. Beralaskan terpal plastik warna hijau, keseluruhan siswa didampingi dewan guru melanjutkan kegiatan di lapangan tengah. Dimulai dengan istighatsah singkat yang langsung dipimpin oleh kepala madrasah, dilanjutkan dengan pembinaan oleh petugas dari Satlantas Polres Trenggalek.

Giat Balada Police Goes to School Polantas ini dalam rangka menindaklanjuti program Dikmas Lantas (Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas) ke madrasah. Anggota Satlantas Polres Trenggalek yang bertugas adalah Aiptu Ali Wibowo, S.H. bersama tim.  Di hadapan siswa sejumlah 32 kelas yang didampingi guru dan karyawan MTsN 1 Trenggalek, Ali Wibowo menyampaikan misi yang diembannya. Berikut ini rincian penjelasannya:

  1. Apresiasi adanya bus sekolah

Pihak kepolisian, melalui Ali Wibowo, menyampaikan hal ini sebagai pembuka materi pembinaan. Menurutnya, bahwa MTsN 1 Trenggalek adalah lembaga pendidikan yang pertama kali (di kecamatan kota) memfasilitasi peserta didik dengan bus sekolah. Terkait dengan prestasi tersebut, sebagai bentuk apresiasi dari Polres, Ali Wibowo kemudian memberikan cindera mata kepada madrasah yang langsung diterima oleh kepala madrasah.

  1. Informasi laka lantas

Petugas kepolisian yang juga ditemani tim jurnalis Polres menyampaikan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir mencapai angka 76. Dari sejumlah 76 kecelakaan tersebut, 60 % korbannya adalah kaum pelajar. Maka berdasarkan fakta riil tersebut, Ali Wibowo lantas mengingatkan bahwa jika seorang pelajar membawa kendaraan bermotor sendiri saat bersekolah itu adalah sebagai alternatif terakhir. Artinya, jika memang kondisi tidak memaksa, kepolisisan tetap meminta agar para pelajar yang notabene belum berhak untuk memiliki KTP ini berangkat ke madrasah untuk bisa diantar oleh orang tua, atau naik kendaraan umum, ataupun mengendarai sepeda pancal. Ia juga menyampaikan bahwa tak lama lagi, kepolisisan akan mengadakan Ops Zebra Semeru 2022 yang sasaran utamanya adalah pengendara kendaraan bermotor yang belum cukup umur. Selanjutnya ia mengajak kepada para pelajar MTsN 1 Trenggalek agar menjadi pelopor berlalu lintas yang baik. Untuk itu perlu dihindari, penggunaan HP saat berkendaraan bermotor, berboncengan lebih dari dua orang, dan juga berangkat di waktu yang mepet dengan jam masuk.

  1. Motivasi para pelajar

Di akhir sesi kunjungan ke MTs yang beralamat di barat TMP Karangsoko ini, polisi tersebut menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada para peserta didik. “Beranikan untuk tampil ke depan. Belajarlah menjadi pemimpin,” pesannya. Penyampaian motivasi singkat ini diawali dengan pemberian surprise kepada sejumlah 10 siswa. Sebelumnya, ia meminta kepada 10 siswa dengan spontan dan tanpa ditunjuk untuk berada di depan. Kemudian kepada sejumlah siswa tersebut ia menghadiahkan t-shirt berwarna putih. Di sela-sela penyerahan surprise tersebut, ia sempatkan untuk mempertegas lagi, bahwa kepemilikan SIM adalah diperuntukkan bagi warga negara yang sudah cukup umur. Sehingga para pelajar MTs tentu belum memenuhi syarat untuk memilikinya.

Update Informasi MTsN 1 Trenggalek Kini dalam Genggaman.