377 Siswa Diwisuda, Pesan Kamad: Jangan Cepat Berpuas Diri

Sabtu (27/05), MTsN 1 Trenggalek menggelar acara wisuda purnawiyata. Kegiatan yang berlokasi di GOR madrasah ini mewisuda sejumlah 377 siswa yang mencakup 12 rombel, kelas 9A-9L. Kegiatan wisuda purnawiyata adalah prosesi seremonial yang rutin setiap tahun, menandai  selesainya masa belajar para siswa di MTsN 1 Trenggalek dan penyerahan kembali tanggung jawab pendidikan dari madrasah kepada orang tua siswa. Kegiatan yang sebelumnya telah didahului dengan tiga kali latihan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, di bawah koordinator kepanitiaan Yumeri Wulan Sundari.

Giat wisuda pada tahun ini dihadiri beberapa pejabat. Pengawas madrasah, Ari Wiyanto, Kasi Pendma, Ahmad Sanusi, dan Kasubag TU Kemenag Trenggalek, Musthofa Al-Chamdani, serta pengurus dan pengawas komite madrasah. Saat memberikan sambutan, Jamaluddin Malik, selaku kepala madrasah, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para wali murid atas kepercayaan yang diberikan kepada madrasah sebagai tempat pendidikan bagi putra putrinya. ”Hadir di hadapan bapak ibu semua, kami ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan dalam pelayanan pendidikan yang kami berikan,” demikian ungkapnya di depan para wali murid.

Selanjutnya, Jamaluddin Malik berharap bahwa ilmu yang diperoleh selama tiga tahun belajar di MTsN 1 Trenggalek dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan para siswa. Mantan kepala dari beberapa madrasah negeri di Trenggalek ini sempat mengetes atau menanyai dengan beberapa cuplikan materi yang diterima para siswa selama bulan Ramadhan sebelumnya. Walhasil, menanggapi beberapa kalimat tanya yang tidak beroleh jawaban yang maksimal dari para peserta wisuda, ia melanjutkan dan mempertegas tentang pentingnya tidak merasa puas dengan hanya bersekolah di MTs saja. Ia kaitkan dengan ketentuan wajib belajar menurut negara yang dikenal dengan Wajar Dua Belas Tahun (Wajib Belajar Dua Belas Tahun). Artinya bahwa setiap warga negara wajib menuntaskan masa belajarnya sampai setidaknya kelas XII. Lebih lanjut, Jamaluddin Malik berharap agar para wisudawan/i tersebut bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang linear, yaitu Madrasah Aliyah. Atau setidak-tidaknya, jika para wisudawan/i melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA/SMK, maka ia berpesan agar tetap melanjutkan belajar agamanya di madrasah diniyah atau pondok pesantren.  Tidak lupa, dalam kesempatan tersebut, suami dari Uswatul Chasanah ini memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah ikut mengharumkan nama madrasah dengan berbagai prestasi yang telah diraih.

Jamaluddin, sapaan akrabnya, juga menyampaikan pesan kepada para siswa yang telah diwisuda agar senantiasa menunjukkan baktinya kepada orangtua dan tidak meninggalkan shalat lima waktu. “Jika kalian ingin meraih kesuksesan, tetaplah berbakti kepada orangtua dan tetap melaksanakan shalat lima waktu di manapun kalian berada,” tambahnya.  Nasehat yang terkait dengan pentingnya mengutamakan akhlaq dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang linear dipertegas kembali oleh  Musthafa Al-Chamdani, Kasubag TU yang kehadirannya sebagai wakil dari Kakan Kemenag Trenggalek.

Acara wisuda ditutup dengan lantunan doa yang dipimpin oleh ketua komite, H. Mundir. Terakhir, sebagai pelengkap dokumentasi kegiatan, pemandu acara memberikan kesempatan untuk berphoto bersama kepada setiap kelas dari 12 kelas yang ada. Tak lupa, kesempatan berphoto di atas panggung juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya acara wisuda.

 

Note:

Dokumentasi berupa gambar terkait dengan liputan wisuda dapat diakses melalui link IG Madrasah berikut :

https://www.instagram.com/p/Csun7AyvUrt/?igshid=NTY1MGJiNDNiYw==

https://www.instagram.com/p/CsvguDuvfQp/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==

Update Informasi MTsN 1 Trenggalek Kini dalam Genggaman.