Sabtu, (20/5) menjadi satu hari yang dispesialkan untuk para siswa menampilkan kebolehan-keahlian di bidang kesenian. Madrasah mendukung sepenuhnya ajang kreasi siswa tersebut. Di lapangan tengah sisi utara menghadap ke arah selatan sejak dua hari sebelumnya telah didirikan sebuah panggung megah dengan bertuliskan ALSAKA GEBRA. Sebuah penamaan kegiatan yang unik nan kreatif, dirancang oleh panitia. Setelah ditelusuri ternyata ALSAKA GEBRA ini merupakan akronim dari Tradisional Seni Budaya & Karya Ganefo Brahma. Sebuah kegiatan pentas seni yang digelar dalam rangka Milad MTsN 1 Trenggalek ke-57 dan Perpisahan Kelas IX tahun pelajaran 2022/2023.
Pendirian panggung yang megah, dilengkapi dengan peralatan sound sistem yang memadai, serta persiapan dari panitia yang cermat menjadikan acara hari itu berlangsung dengan lancar dan sukses dari awal sampai dengan terakhir. Acara dibuka dengan penampilan grup hadrah MTsN 1 Trenggalek yang bernama Qurrata A’yun. Setelah ketua panitia, Shalina Dinanti Putri Jati (8L) menyampaikan pidato sambutannya, kegiatan dijeda dengan sajian tari dari grup PRAMASTRI. Grup tari binaan guru seni tari, Mareta Dewi Puspitasari, menyajikan Tari Mubeng Gumbeng. Sebuah tarian yang berasal dari daerah Wringinanom, Sambit, Ponorogo. Tarian ini menceritakan sebuah ritual bersih desa dengan menggunakan Gong Gumbeng (bambu) sebagai sarana upacara. Ekstra tari yang belum lama memenangi perlombaan tari di SMANESA Trenggalek ini mampu menyajikan salah satu kesenian tradisional tersebut dengan atraktif. Tak ayal usai penyajian, applaus dari segenap hadirin meriuhkan dan menyemarakkan suasana.
Jamaluddin Malik, selaku kepala madrasah, dengan berapi-api menyampaikan kesan kebanggaannya tersebut saat menyampaikan sambutan sekaligus pembuka kegiatan. Setelah rasa terima kasih dan penghargaan ia sampaikan, kepala madrasah melanjutkan dengan pemberian motivasi. Menurutnya, bahwa kegiatan yang berlangsung di Madrasah harus mengusung prinsip inovasi, sebagaimana slogannya pabrikan motor Suzuki, “Inovasi Tiada Henti”. Apalagi mengingat bahwa madrasah yang berlokasi di barat TMP Karangsoko ini dulunya bergelar MTsN Model Trenggalek.
Pentas seni menjadi ajang pementasan dan unjuk kebolehan kreasi seni dari kegiatan ekstra kurikuler maupun olahraga. Maka dalam kesempatan ALSAKA GEBRA, setelah sajian hadrah dan tari, dilanjutkan dengan penampilan gitar solo, pembacaan puisi, penampilan musik keroncong, band, pencak silat, dan karate. Untuk sajian tari selain yang disebut di awal, yaitu tari Kalamaya, tari Gambyong, dan tari Turonggo Yakso.
Selain ajang pentas keterampilan siswa di bidang seni, meliputi seni suara, seni gerak (tari) dan seni bela diri, pada momentum ALSAKA GEBRA juga menjadi wahana para siswa melatih jiwa kewirausahaan. Siswa diberi kesempatan untuk menjadi penjual. Hal ini diwujudkan dengan diadakannya Bazar yang diisi oleh para anggota ekstrakurikuler, seperti OSIM, Dega, Penalifokra dan PIK-R. Maka demi memasarkan produk andalannya, di akun IG masing-masing ekstrakurikuler tersebut dan didukung WA perseorangan, sehari sebelum pelaksanaan sudah memposting banner produk jualan mereka.
Memasuki tengah hari, kegiatan dijeda dengan Ishoma. Pada pukul 13.00 WIB acara masih dilanjutkan dengan pemberian doorprize dan sajian penutup, yaitu penampilan bintang tamu. Acara yang juga disponsori beberapa pihak seperti BSI dan Nyoklat ini diakhiri dengan penampilan Band SYIFA. Sebuah grup band yang beranggotakan alumnus madrasah ini sukses menghibur para hadirin, khususnya panitia yang sudah nampak lelah, karena menyiapkan kegiatan berhari-hari sebelumnya. Beberapa lagu yang sedang popular di kalangan remaja disajikan di hadapan penonton, seperti: Hati hati di Jalan, Komang, Klebus, dan Rungkad. Acara Pentas Seni berakhir pada pukul 14.00 WIB. Setelah penutupan, panitia mengabadikan kebersamaan sesama panitia dengan photo bersama dengan para pembina.
Note: sebagian photo kegiatan dapat diakses pada link IG berikut :
https://www.instagram.com/p/Csdq1tQvWlZ/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==
Kontributor : Penalifokra
