Upacara HUT RI Ke-77 Di MTsN 1 Trenggalek, Pembina Tanpa Teks

Upacara HUT RI pada tahun 2022 ini menjadi satu seremonial wajib yang memiliki kesan tersendiri. Betapa tidak, setelah dua tahun berada dalam suasana pandemi, mengakibatkan kegiatan upacara HUT RI tidak bisa dilaksanakan secara normal. Maka, pada tahun pelajaran 2022/2023, saat pandemi mulai reda, upacara HUT kemerdekaan RI dilaksanakan secara normal. Kegiatan yang melibatkan banyak petugas ini benar-benar dipersiapkan dengan maksimal, dan dalam waktu yang tidak sebentar, serta tak urung, perasaan was was sempat menghampiri para Pembina Latihan upacara, berhubung minimnya pengalaman para petugas upacara.

Bertempat di lapangan madrasah, dalam giat upacara yang dihadiri oleh seluruh warga madrasah (guru-TU-peserta didik) ini, bertindak sebagai pembina upacara yaitu kepala madrasah, Drs. Jamaludin Malik,M.A. Adapun siswa yang ditunjuk sebagai petugas pelaksana upacara adalah sebagai berikut:

  1. MC : Nadita Amalia, kelas 9C.
  2. Pemimpin upacara : Rafi Rachmanda Putra, kelas 9E.
  3. Ajudan Pembina : Rehan Nur Arianto, kelas 9G.
  4. Perwira upacara : Dimas Risqul Ulya Assifa, kelas 9G dan
  5. Pembaca teks UUD 1945 : Ghassania Baheera Eldayana, kelas 7F.

Sedangkan pengibar bendera adalah tim paskibraka versi lengkap, yang terdiri dari pasukan 17-8-45. Tim ini melibatkan para siswa anggota Passus (pasukan khusus), OSIS dan Dega.

Pada kegiatan upacara HUT RI ke-77 tersebut, kepala madrasah yang secara resmi dilantik pada bulan Mei 2022 ini menyampaikan Amanah selaku Pembina upacara tanpa menggunakan teks, sebagaimana layaknya pembina upacara dalam event yang sama. Ada tiga hal yang disampaikan dalam kesempatan tersebut.

– Ajakan bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan. Di mana salah satu nikmat terbesar adalah kemerdekaan yang diperoleh negara Indonesia. Selanjutnya beliau mengajak kepada para siswa agar bisa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan ataupun hal-hal yang positif.

– Penegasan kembali tentang arti penting cinta tanah air. Dengan menyitir sebuah teks keagamaan terkait cinta tanah air, beliau sempat mengucapkan slogan yang cukup terkenal, “NKRI Harga Mati”. Selanjutnya, terkait dengan estafeta kepemimpinan, beliau menyemangati para siswa, bahwa harus ada keterwakilan generasi muda Islam sebagai pemimpin. Di saaat yang memang diperlukan, generasi muda islam harus berani dan PD untuk  tampil di depan.

– Secara lebih spesifik, kepala madrasah yang juga pengurus jamaah al-Khidmah Jawa Timur ini menjelaskan argumentasi beliau menyebut kata “syuhada” di saat mengomando acara “Mengheningkan Cipta” dalam upacara. Dalam kesempatan “mengheningkan cipta” tersebut, beliau mengkhususkan untuk mengirim surat al-Fatihah yang ditujukan kepada para syuhada sebagai bagian dari pejuang kemerdekaan RI yang telah gugur dalam rangka memerjuangkan kemerdekaan.

Demikianlah, upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI yang berlangsung di halaman MTsN 1 Trenggalek, yang berlangsung dari pukul 07.10 dan berakhir pukul 07.54 dapat berjalan dengan lancer dan sukses. Selepas pelaksanaan upacara, guna menandai ungkapan terima kasih kepada para petugas upacara, kamad beserta para waka dan pembinan osis-dega-passus mengajak para petugas untuk berphoto Bersama.

Update Informasi MTsN 1 Trenggalek Kini dalam Genggaman.