Serah Terima Ketua Komite Madrasah

Pengelolaan setiap lembaga pendidikan tak lepas dari keberadaan komite sekolah/madrasah. Tak terkecuali dengan MTsN 1 Trenggalek. Selasa (10/5) madrasah yang berlokasi di sebelah barat TMP Karangsoko ini mengadakan acara spesial, bertajuk Serah Terima Ketua Komite Serta Silaturahmi Keluarga Besar MTsN 1 Trenggalek.  Dalam acara tersebut, selain menjadi ajang halal bihalal guru dan karyawan, agenda utama dari acara tersebut adalah peralihan ketua komite MTsN 1 Trenggalek.

Perlu diketahui, bahwa ketua komite sebelumnya adalah H. Mahsun Ismail, MM. Sosok publik figur di kabupaten Trenggalek ini pernah menjabat sebagai wakil bupati Trenggalek selama dua periode. Selain itu, pria yang berdomisili di Kecamatan Durenan ini juga menjabat sebagai salah satu petinggi Kwarcab Pramuka di kabupaten Trenggalek. Dan masih ada beberapa posisi yang lain, seperti di Baznas kabupaten serta IPHI (Ikatan Persatuan Haji Indonesia) cabang Trenggalek.

Pada hari Selasa tersebut, pak Mahsun —demikian panggilan akrabnya — secara resmi dan disaksikan oleh segenap dewan guru dan karyawan MTsN 1 Trenggalek, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua komite madarasah. Saat diberikan kesempatan untuk berada di podium, beliau menyampaikan sambutan secara ringkas. Pada intinya ada dua hal, yaitu penyampaian rasa terima kasih atas kepercayaan/amanah sebagai ketua komite MTsN 1 Trenggalek selama kurang lebih tiga tahun, yang dipercayakan kepadanya. Di masa mendatang, selama perannya dibutuhkan dan memang bisa berpartisipasi, pak Mahsun, tetap memberikan lampu hijau seandainya diperlukan sumbangsihnya.

Selanjutnya, sebagai ketua komite yang baru adalah Drs.H. Mundir, M.Pd.I. Pria kelahiran tahun 1958 ini sebenarnya bukanlah sosok yang baru di jajaran komite MTsN 1 Trenggalek. Beliaunya berada dalam struktur komite sudah selama 4 kepemimpinan kepala madrasah. Dari Bapak : Setyono Adji – Nasib Subandi – Agung Wiyoto- Widodo Setyadi. Pria yang kedua putrinya juga pernah menjadi pelajar di MTsN 1 Trenggalek ini pernah menjabat sebagai kasubag TU Kemenag kabupaten Trenggalek.

Dalam kesempatan serah terima jabatan ketua komite tersebut, mantan Naib yang berdomisili di Ngadirenggo kecamatan Pogalan ini juga didapuk untuk menyampaikan sekelumit hikmah tentang halal bihalal. Salah satu ibrah terpenting dalam penyampainnya adalah perbedaan antara hikmah haji dan puasa. Rangkaian ibadah haji, meskipun terhitung memakan waktu lama, namun jika dihitung secara mendetail, tidak lebih lama dari jumlah waktu pelaksanaan ibadah puasa. Seseorang yang pulang dari menunaikan haji hendaknya menjaga status kemabruran hajinya. Sedangkan, pasca puasa Ramadhan, seorang mukmin yang menjalankan puasa, wajib menjaga status kefitrahan pasca Ramadhan.

Update Informasi MTsN 1 Trenggalek Kini dalam Genggaman.